Rabu, 02 Agustus 2017

Seperti Baja

Terjaga ditengah malam
Dekapan lentera menghangatkan
Buih demi buih kata siap kulontarkan
Tapi tak satupun huruf yang dapat kau baca

Tuturmu bak sebilah pedang
Menusuk perlahan ulu hati terdalam
Sakit. Perih. Meringis kesakitan.
Tapi yang kulukis senyum tipis diwajah
Ekspresi tanpa dosa tak bersalah
Tanya hati yang selalu mengalah

Kasih, wanita setegar apa yang kau pinta?
Yang mampu tersenyum meski hati menjerit kesakitan?
Yang mampu bahagia dihadapan manusia meski goresan luka masih terbuka?
Yang mampu bersabar meski berkali-kali kau porak-porandakan harinya?

Hei.. Hatiku bukan terbuat dari baja
Yang mampu menahan hantaman
Tidak bisa hancur dengan kata-kata menyakitkan
Tidak bisa berdarah dengan seribu tembakan

Rapuhku hanya dalam pelukmu
Merindukan seteguk kemesraan seperti dulu
Kepercayaanku padamu membentengiku dari bisikan angin lalu
Bertahan meski hati tak sekuat baja yang dihantam batu

02-08-17
22:02

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ini Blog Tentang Puisi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template